Profit vs Impact? Kenapa Tidak Keduanya!


Profit vs. Impact: Kenapa Harus Memilih Salah Satu?

Selama ini banyak orang menganggap bisnis hanya soal untung semata. Padahal dunia berubah: pelanggan, investor, bahkan pemerintah menuntut perusahaan lebih peduli pada lingkungan dan masyarakat. Inilah alasan mengapa impact (dampak sosial dan lingkungan) sekarang menjadi penyeimbang profit.

Bisnis yang sukses ke depan bukan hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan komunitasnya.

1. Mengapa Impact Penting untuk Bisnis?

a. Meningkatkan kepercayaan publik
Perusahaan yang peduli dampak sosial dan lingkungan membangun reputasi lebih positif, dipercaya konsumen, media, dan pemangku kepentingan lain.

b. Menarik dan mempertahankan talenta
Karyawan masa kini ingin bekerja di tempat yang punya nilai jelas. Mereka memilih perusahaan dengan misi berdampak, bukan hanya mengejar gaji.

c. Mengurangi risiko bisnis
Regulasi soal emisi, limbah, perlindungan konsumen, dan hak asasi manusia semakin ketat. Jika perusahaan berkomitmen pada impact, maka risiko hukum maupun reputasi bisa ditekan.

d. Membuka peluang pasar baru
Produk atau jasa berkelanjutan membuka segmen pasar yang sebelumnya tidak tersentuh, terutama konsumen yang makin peduli isu sosial dan lingkungan.

2. Profit dan Impact Bisa Seimbang? Tentu Bisa.

Banyak orang khawatir bahwa menjalankan bisnis berimpact positif akan menurunkan margin laba. Faktanya, riset menunjukkan sebaliknya:
 • Konsumen mau membayar lebih untuk produk atau jasa yang transparan dan bertanggung jawab
 • Investor kini banyak fokus ke ESG (Environmental, Social, Governance), sehingga perusahaan berimpact malah lebih mudah mendapatkan pendanaan
 • Biaya jangka panjang bisa turun, misalnya lewat efisiensi energi atau proses produksi ramah lingkungan

Jadi, profit dan impact tidak perlu dipertentangkan. Keduanya justru saling mendukung.

Contoh Perusahaan yang Menyeimbangkan Profit & Impact

✅ Gojek
Memberdayakan jutaan mitra pengemudi dan pelaku UMKM, sekaligus mencetak pertumbuhan bisnis yang pesat.

✅ Unilever
Lewat program Sustainable Living Plan, Unilever berupaya mengurangi jejak karbon, meningkatkan kesejahteraan petani, dan tetap mempertahankan profit.

✅ TOMS Shoes
Mengusung konsep One for One, yaitu menyumbang sepatu untuk setiap pembelian sepatu konsumen. Hasilnya, profit tetap berjalan dan citra merek semakin kuat.

✅ Danone
Berkomitmen mengurangi plastik sekali pakai, mendukung nutrisi masyarakat, serta tetap meraih keuntungan global.

Bagaimana Memulainya? Yuk Simak!

Banyak pemilik usaha bingung bagaimana mulai menerapkan keseimbangan antara profit dan impact. Prinsip sederhananya begini:
 • Identifikasi dampak utama bisnismu — apakah berdampak pada lingkungan, tenaga kerja, komunitas sekitar?
 • Libatkan stakeholder — ajak konsumen, karyawan, pemasok, dan mitra usaha berdiskusi tentang nilai bersama
 • Tentukan prioritas — tidak semua hal harus diubah drastis sekaligus
 • Ukur dan evaluasi — pantau hasilnya, perbaiki strategi jika perlu
 • Komunikasikan secara transparan — biar orang tahu bisnis kamu memang serius, bukan sekadar greenwashing

Kuncinya yaitu mulai dari langkah kecil yang konsisten.

Kesimpulan

Bisnis yang hanya mengejar profit tanpa peduli dampak sosial dan lingkungan berisiko ditinggalkan oleh konsumen, investor, bahkan pemerintah. Sebaliknya, bisnis yang mampu menyeimbangkan profit dan impact cenderung lebih bertahan lama, lebih dipercaya, dan lebih inovatif.Profit dan impact bukan dua hal yang saling bertentangan. Keduanya bisa berjalan berdampingan, bahkan saling memperkuat. Karena di era sekarang, masyarakat menuntut bisnis untuk tidak hanya mengambil, tetapi juga memberi kembali, Jalankan bisnismu dengan misi. Karena di masa depan, bisnis yang berdampak positif akan menjadi pemenang sejati

Jadi, kalau hari ini kamu bertanya “Apakah harus memilih profit atau impact?” — jawabannya jelas: kenapa tidak keduanya? Ingat, bisnis terbaik bukan hanya mencetak angka, tapi juga meninggalkan jejak positif.
Thank you and see u next blog, ikuti terus programnya dan jangan lupa kunjungi Administrasi bisnis di Stiami



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIRECTION ABOUT E-COMMERCE BY PLATFORM : MARKETPLACE, MEDIA SOCIAL AND OWN WEBSITE

Business Model vs Revenue Model: Apakah Sama atau Berbeda?

Jangan Salah Pilih Strategi! Ini Bedanya Inbound & Outbound Marketing